Kesanggupan pengenalan kata yakni
kesanggupan dalam kesanggupan mencontoh teks tertulis atau cerita dengan
menunjuk kata-kata yang dikenali, mengenal makna kata-kata yang kerap kali
didengar dan diamati, serta mencoba mencari tahu makna kata dan frasa yang baru
(Morisson, 2012: 261). Kesanggupan mengetahui kata yakni kesanggupan si kecil
dalam mengenal atau mengetahui pertanda-pertanda aksara.
Kecil mempunyai karakteristik
tersendiri dalam mempelajari kosakata. Edgar Dale (Tarigan, 1986: 6)
menyuarakan bahwa metode si kecil mempelajari kosa kata ada dua metode ialah:
pertama, si kecil mendengar kata-kata dari orang tua, si kecil yang lebih tua,
sahabat sebaya, TV, atau radio, daerah bermain, kios, sentra perbelanjaan,
kantor pos, dan kedua, si kecil mengalami sendiri dengan mengatakan
benda-benda, memakannya, menyentuhnya, mengecupnya, dan meminumnya.
Kecil akan belajar kosa kata
melewati yang si kecil dengar dan apa yang si kecil natural sendiri. Salah satu
metode si kecil mempelajari kosakata dengan mengatakan benda-benda melewati
permainan. Permainan ini didesain khusus untuk meningkatkan kosakata si kecil.
Dengan terlibat segera dalam sebuah kata bilangan, kata kerja, dan kata benda.
Keraf (Suhartono, 2005: 194) menceritakan bahwa kata benda yaitu nama
darisesuatu dan semua sesuatu yang dibendakan.
Menurut bentuknya, kata benda
dibagi menjadi dua macam, ialah kata benda konkrit yaitu suatu benda yang bisa
dicokok oleh panca indra, kata benda absurd yaitu nama-nama benda yang tak bisa
dicokok panca indra. Nurgiantoro (2011: 338) menyuarakan perbendaharaan kata
yaitu kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa yang menyusun kalimat yang
mengutarakan isi pikiran bagus secara verbal ataupun tertulis. Perbandaharan
kata yakni bagian bahasa yang memuat segala kabar perihal makna pengaplikasian
kata dalam suatu bahasa.Senada dengan pendapattersebut, Hurlock (1978: 188)
menyuarakan bahwa kata benda yaitu kata pertama yang diterapkan oleh si kecil
yang biasanya bersuku kata satu yang diambil dari suara celoteh yang disenangi.
Berdasarkan Suhartono (2005:
176), lambang suara yaitu suatu garis yang melambangkan suatu suara bahasa.
lambang suara bahasa dinamakan huruf. Huruf yang diperkenalkan pada si kecil
vokal dan konsonan, tak segala konsonan bahasa indonesia diperkenalkan pada si
kecil umur dini.hal ini disebabkankonsonan hal yang demikian berasal dari
bahasa asing. Contohnya, konsonan f, q, v, x, dan z. Konsonan yang disampaikan
si kecil umur dini ialah konsonan bilabial (p, b, m, w), konsonan dental (n, t,
d, l, s, dan r), konsonan palatal (c, j, dan y), konsonan velar ( k dan g),
konsonan glotal (h).
Dicontohkan Suhartono, pemakaian
huruf-huruf hal yang demikian sebagai berikut: Papa, pipa, padi, pena, pensil,
bapak, bola, basi,bata, bau, dapat, mama, mata, mual, malu, masak, nasi, nama,
badung, niat, nota, tanah, tali, tulang, tukang, tiga, membisu, daun, dinding,
dua, dada, lalat, lebah, lidah, lama, luka, sepatu, cahaya, surat, sandal,
satu, rambut, robot, rapi, rela, rak, celana, candi, cacar,cicak, cari,
jendela, jerapah, jambu, jamu, jari, ialah, yamaha, merupakan, yakin, yel-yel,
kodok, kakak, kancil, kipas, kuku, hidung, hitam, harimau, hujan, hari.
Dari beragam anggapan di atas
bisa ditegaskan bahwa mengetahui kata yaitu kesanggupan mencontoh teks tertulis
dengan menceritakan kata-kata yang baru didengar, menonjolkan kata-kata yang
dikenali, menonjolkan orang, benda, daerah, tumbuhan, binatang, gagasan, dan
sebagainya seperti nama hewan, nama benda, dan namaorang.
Dalam sejumnlah penelitian, tak
jarang dipilih cara Membaca dari atas ke bawah(top down) atau Whole language
ialah si kecil belajar melewati pemahaman wujud utuh. Kecil belajar secara
biasa mengenali kata secara utuh dan baru memaknainya. Lebih lanjut diucapkan
bahwa pada cara whole language si kecil tak boleh diperkenalkan alfabet
melainkan kata secara utuh.
Manfaat Mengetahui Kata Pada
Kecil Umur Dini
Carol Seeflt dan Barbara A. Wasik
(2008: 375) menyatakan bahwa belajar mengetahui kata yaitu tonggak kurikulum
Taman Kanak-kanak via penyingkapan berulang dan bermakna terhadap momen-momen
baca tulis, sehingga si kecil menjadi tahu akan huruf-huruf menyusun sebuah
kata. Bond dan Dykstra (Slamet Suyanto, 2005: 165) menyatakan bahwa si kecil
yang bisa mengetahui hurufdan kata dengan bagus cenderung mempunyai kesanggupan
membaca lebih bagus.
Berdasarkan Broomly (dalam
Nurbiana Dieni dkk, 2005: 1.11) menyatakan kata sebagai system simbol yang
teratur untuk mentransfer beragam pandangan baru ataupun kabar yang terdiri
dari simbol-simbol visual ataupun lisan.Katamemungkinkan si kecil untuk
menterjemahkan pengalaman mentah ke dalam simbol-simbol yang bisa diterapkan
untuk berkomunikasi dan berfikir.
Dapat
penjelasan pengertian mengetahui kata dan manfaat mengetahui kata pada si kecil
umur dini. ditegaskan bahwa belajar
mengetahui kata semenjak umur dini bisa berguna bagi si kecil-si kecil untuk
persiapan di tingkatan pengajaran lebih lanjut.